Mulai Usaha Sejak Kuliah

                     Nama       : Inayati Fatimah
                      TTL          : Yogyakarta, 08 Desember 1981
                    Alamat     : Jl. Dr. Wahidin No. 34 Laweyan, Surakarta
                Usaha       : Toko Accecories, Alat Tulis, dan Rilisan Jasa Arsitek
                Contact    : Jl. Dr. Wahidin No. 34 Laweyan, Surakarta
                   No. HP : 081904556675



Apa motivasi Anda menjadi wirausaha?
            Berawal dari sebuah kebiasaan yang suka mencoba-coba akhirnya menjadi sebuah hobi. Jadi wirausaha ini adalah pilihan saya untuk berkembang dalam menindaklanjuti hobi saya yang bisa dibilang hiperaktif, tidak suka diam, harus selalu ada yang dikerjakan. Karena sulitnya mencari pekerjaan sekarang, dengan berwirausaha sendiri mampu mengurangi pengangguran sekaligus bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Meskipun lika-likunya luar biasa tajam tetapi “Alloh tidak tidur, Alloh Maha Tahu atas apa yang dikerjakan hambaNya”.
Bagaimana dinamika suka duka usaha Anda dari awal berdiri sampai sekarang?
Keputusan untuk memulai usaha itu sejak masa kuliah. Tempat kost menjadi pilihan yang tepat untuk menawarkan dagangan. Mulai dari pakaian, cemilan, bahkan accecories juga menjadi barang-barang yang saya jual. Awalnya cukup laku, lama-kelamaan hasilnya mulai berkurang. Tetapi saya masih terus mencoba karena prinsip saya tetap “Alloh tidak tidur, Alloh Maha Tahu atas apa yang dikerjakan hambaNya”. Sampai saya menikah saya masih tetap lanjut untuk menjadi wirausaha. Awal pernikahan, saya dan suami mengontrak di Jebres karena suami bekerja sebagai dosen UNS. Saya mencoba membuka rumah makan, tetapi kurang berhasil karena makanannya banyak yang terbuang. Kemudian beralih ke baju batik. Saya menawarkan ke rekan seprofesi suami, teman kerja, dan tetangga namun usaha ini tidak bertahan lama juga. Kebutuhan yang semakin banyak akhirnya membawa suami untuk berjualan bakwan dan gorengan lain di kampus, pun dengan saya. Banyak yang bilang “disekolahkan tinggi-tinggi kok akhirnya jualan bakwan”, bahkan orang tua saya pun menawarkan saya untuk dbuatkan usaha karena keadaan yang semakin kritis. Tetapi saya menolak dan tetap ingin berusaha sendiri bersama keluarga kecil ini dan prinsip saya “Alloh tidak tidur, Alloh Maha Tahu atas apa yang dikerjakan hambaNya”. Kebetulan posisi rumah menghadap jalan raya dan dekat dengan sekolah dasar. Akhirnya mucul keinginan untuk membuka toko kecil yang mengediakan peralatan tulis, accecories, dan mainan anak-anak. Alhamdulillah usaha tersebut berjalan sampai sekarang. Bahkan setelah saya pindah rumah, saya masih terus menjalankan usaha tersebut. Rencana Alloh luar biasa, dekat rumah saya yang sekarang pun ada sekolah dasar sehingga usaha ini makin berkembang.
Apa yang Anda utamakan dalam usaha ini?
Dalam berwirausaha saya memiliki prinsip yang sudah saya sebutkan diatas. Kesungguhan dan kejujuran menjadi modal utama saya sehingga bisa berkembang sampai sekarang. Bahkan saya memperoleh kemudahan yang lebih lagi ketika semua saya pasrahkan kepada Alloh. Ketika ada pelanggan yang menanyakan suatu barang yang tidak ada, akan saya catat dan saya masukkan ke daftar pembaharuan barang selanjutnya. Setiap karyawan yang membantu saya, tidak saya bebani untuk stay di toko selama 12 jam full. Tidak jarang karyawan sering meninggalkan toko untuk ke masjid dalam keadaan terbuka, “Alloh Maha Melihat”. Jika ada barang yang hilang, maka itu belum menjadi rezeki saya. Dan toko ini pun berusaha melayani pelanggan dengan ramah. Yang jelas prinsip dakwah pun saya terapkan dalam perdagangan ini.
Sudah puaskah dengan kondisi usaha Anda sekarang? Lalu apa harapan usaha Anda ke depan?
            Sifat manusia itu tidak pernah puas dengan apa yang diperoleh. Mensykuri atas apa yang telah Alloh titipkan itu bermakna lebih dari sekedar puas. Bersyukur dan terus berusaha, pasti Alloh akan mempermudah urusan kita. Harapannya ke depan, ilmu yang saya peroleh bisa lebih bermanfaat lagi. Rilisan jasa arsitek lebih berkembang lagi dengan tidak melalaikan setiap kewajiban sebagai hamba yang beriman. Dan semoga kedepannya usaha saya ini bisa menginspirasi orang lain sehingga makin banyak perdagangan yang jujur
Dalam menjalankan usaha Anda, apakah ada prinsip-prinsip sedekah juga? Kenapa?
            Kebetulan saya dari keluarga yang memiliki beberapa pondok pesantren. Mungkin lebih tepatnya bukan sedekah, tetapi mencoba memenuhi apa yang menjadi orang muslim lainnya. Hasil usaha tetap disisihkan untuk membantu pondok dan yayasan. Disana banyak santri dan siswa yang sangat membutuhkan. Jadi saya lebih cenderung ke yayasan terlebih dahulu. Namun, untuk kewajiban tetap harus dipenuhi terlebih dahulu. Apa yang saya miliki sekarang kan sebuah titipan, yang terpenting kita suda diberi “cukup” dan tidak kurang. Memberi kepada yang lain juga salah satu bentuk rasa sykur seorang hamba. Berbagi sebenarnya sangat menyenangkan terlebih pada mereka yang yatim dan fakir. Semoga akan lebih banyak lagi orang-orang yang mau berbagi.


Meski sederhana, tulisan ini memiliki sejarah. Toko ini pernah kehilangan beberapa barang, setelah tulisan ini dipasang, barang yang tersebut dikembalikan. Semua yang terjadi memang itu dengan kehendak Alloh. Setiap keburukan yang kita lakukan selalu ada yang mengawasi. So, move on mulai sekarang. Ayo menjadi orang yang baik di hadapanNya.